Kamis, 04 Januari 2018

Ternyata Ratu Horor Suzzanna Jadi Topik Utama di Festival Film Tokyo

Film Horor Indonesia - dekat gelarannya yang ke-29 thn ini, Tokyo International film pameran (TIFF) memberi fokus berlebih pada bioskop Indonesia.

berlangsung asal 25 Oktober hingga 3 November 2016, festival film ini memiliki program khusus Crosscut Asia yang mengiakan Indonesia juga sebagai konsentrasi tak hanya itu, dalam acara berhasil Future, salah satu sinema Indonesia terupdate mewarisi area pada turut diputar, berjudul Salawaku.


Di luar dua program itu, yang tidak angkat tangan mengagetkan yaitu adanya program TIFF event dengan Atenee Francais Cultural Centre bersituasi pembahasan yang menelaah persona Suzzanna, ratu bioskop kekhawatiran Indonesia yang legendaris.

memungut website Japan Foundation Asia Center, evaluasi akan ratu histeria sinema Indonesia di era 1980-an itu dijadwalkan berlangsung untuk Jumat, 11 November akan datang di Athenee Francais Cultural Center, Tokyo.

Turut hadir dalam komentar ini Yomota Inuhiko, yang yakni seseorang juara studi bioskop dan sastra.

pada pembawa pembicaraan disebuntukan Suzzanna ialah satu orang aktris legendaris yang di dalam filmnya tidak sedikit berganti peran asal mulai sejak cewek yang setia hingga ratu penjaga pantai. ia berlumuran bakat atau berpakaian serba emas, hingga tindakan melambung di hawa

jikalau saja Christine pemimpin pertandingan adalah muka Indonesia yang kerap digambarkan bersama khalikah sinema yang berpendidikan dan baik bentuk Suzzanna hadir dengan resep yang berlainan penuh mistis.

Kehadirannya dekat perfilman horor Indonesia jadi legenda dan patut diperbincangkan.

Di sela filmnya yang pass ternama adalah Bernafas pada Lumpur (1970), turun mesin pada Kubur (1971), Sundel berlubang (1981), Ratu Ilmu Hitam (1981), Nyi Blorong (1982), Bangunnya Nyi Roro Kidul (1985), malam Jumat Kliwon (1985), Santet (1988), dan perempuan raja hutan /Santet 2 (1989).

Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar